0

Ini Sebab Mengapa Perempuan Tak Bisa Melupakan Pasangannya Usai Bercinta


Banyak wanita merasa lebih terikat dengan pasangannya setelah bercinta dibandingkan pria. Ternyata, ini tidak ada kaitannya dengan perasaan atau emosi, melainkan disebabkan pengaruh dari hormon.

Oksitosin, merupakan hormon yang paling berperan dalam hal ini. Zat yang juga disebut sebagai 'hormon pelukan' ini dimiliki pria maupun wanita, yang kadarnya meningkat pada sistem tubuh saat bercinta atau seseorang mengalami orgasme. Oksitosin juga diproduksi saat seorang wanita melahirkan, dan itulah yang membuat ikatan antara ibu dan bayinya langsung memiliki ikatan erat sesaat setelah proses kelahiran.

Hormon ini dilepaskan otak ke dalam aliran darah, sebagai hasil reaksi dari stimulasi pada payudara atau vagina, seperti dijelaskan Dr. Beverly Whipple, sekretaris umum dari World Association for Sexual Health yang dilansir Savvy Miss. Saat dilepaskan, oksitosin akan meningkatkan kepercayaan seseorang pada pasangan, dan membuatnya lebih 'terkoneksi' dengan orang yang dicintainya.

"Oksitosin sepertinya sudah 'didesain' oleh alam untuk membuat pria dan wanita merasa saling terikat setelah mereka berhubungan seks, jadi mereka akan tetap bersama untuk memiliki anak," jelas Susan Kuchinskas, penulis buku 'Love Chemistry: How Oxytocin Lets us Trust, Love and Mate'.

Susan menambahkan, "Namun perbedaan kondisi fisiologis antara pria dan wanita memegang peranan akan pengaruh hormon ini terhadap mereka."

Hormon estrogen yang dimiliki wanita meningkatkan efek menenangkan dan ikatan yang ditimbulkan oksitosin. Sementara testosteron yang ada pada pria justru 'menghentikan' efek hormon tersebut. Itulah yang menyebabkan wanita cenderung lebih terikat pada pasangannya setelah berhubungan seks ketimbang pria.

Dalam sebuah studi, level hormon okstitosin bisa meningkat atau menurun tergantung dari suasana hati wanita. Dari studi tersebut diketahui bahwa level hormon oksitosin wanita meningkat saat mereka mengingat momen-momen bahagia dalam hubungan asmara.

 Di sisi lain, terjadi penurunan tingkat yang signifikan saat wanita memikirkan hal-hal negatif pada percintaan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa oksitosin merupakan hormon yang berperan cukup penting untuk mengetahui apakah sebuah hubungan asmara sehat atau bermasalah.


 


Comments
0 Comments

Artikel Lain

ShareThis

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...