“Habis manis, sepah dibuang,” betapa pandainya
para sepuh kita membuat perumpamaan. Orang-orang yang dinilai sudah
tidak berguna lagi disisihkan begitu saja. Kadang kita marah, kalau
diperlakukan seperti sepah. Padahal, kita juga akan membuang sepah itu
jika sudah tidak ada lagi rasa manisnya. Ini soal siapa pelaku dan siapa
korbannya saja. Kita tidak suka jadi korban, itu saja. Bukankah kita
juga tidak ingin menyimpan sepah dirumah? Wajar jika sepah itu dibuang.
Yang tidak wajar adalah yang belum menjadi sepah sudah dibuang. Juga
tidak wajar jika kita sudah menjadi sepah, tetapi menuntut orang lain
untuk terus menerus menikmati rasa manis yang sudah tidak kita miliki
lagi. Ngomong-ngomong, ‘sepah’ itu apa sih?
baca selengkapnya » Jadilah Pribadi Yang Memaniskan Kehidupan