Kesultanan Yogyakarta siap menggelar Kraton Wedding 18 Oktober mendatang. Seperti apa pernikahan ala kerajaan Yogyakarta ini? Berikut 10 fakta menariknya.
1. Calon mempelai wanita yaitu Gusti Kanjeng Ratu Bendara mengaku
pernikahannya sengaja dibuat 16-18 Oktober 2011. Tanggal tersebut
dipilih sesuai perhitungan Jawa dan dianggap hari baik. Tanggal itu
juga memadukan hari ulang tahun GKR Bendara dan calon suaminya, Achmad
Ubaidilah.
2. Prosesi inti Kraton Wedding akan berlangsung selama empat hari empat malam, mulai 16 Oktober hingga 19 Oktober 2011.
3. Dalam prosesi pertama Kraton Wedding, kedua calon mempelai nyantri di Masjid Panepen yang terletak di dalam kompleks Kraton Yogya. Prosesi tersebut disebut Mujahadah. Dalam prosesi tersebut, Mas Ubay dan Jeng Reni (sapaan akrab calon mempelai) akan menempa batin dengan agama serta mendapat wejangan seputar agama.
4. Resepsi Jeng Reni dan Mas Ubay sedikit berbeda karena akan mengulangi tradisi pernikahan zaman Sultan Hamengku Buwono VII
yang memerintah pada periode tahun 1877-1920. Resepsi pernikahan akan
digelar di Kepatihan, tempat tinggal Patih Danurejo yang kini sudah
berubah fungsi menjadi Kompleks Kantor Gubernur Provinsi DIY.
5. Berbeda dengan pernikahan Kraton Wedding sebelumnya, kali ini kedua mempelai akan menaiki kereta pusaka yang dikenal dengan Kereta Kyai Jongwiyat. Kereta ini beratap terbuka dan beroda empat. Kereta Kyai Jongwiyat adalah peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono VII dan saat ini disimpan di Museum Kereta di Jl Rotowijayan, Yogyakarta.
6. Sesuai adat istiadat keraton, sebelum menikah kedua mempelai
mendapat gelar dan nama baru dari Sultan. Putri Sultan yang awalnya
bernama Gusti Raden Ajeng (GRAj) Nurastuti Wijareni (25) mendapat gelar baru GKR Bendara, sedangkan Achmad Ubaidilah (30) mendapat gelar dan nama baru Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudanegara.
7. 18 perias dilibatkan dalam Kraton Wedding. 18 perias tersebut
terdiri dari 14 perias wanita dan empat perias laki-laki. Tienuk
Riefki, perias pengantin tradisional langganan selebriti kembali
dipercaya pihak Keraton Yogyakarta merias kedua calon mempelai.
8. Seluruh prosesi Kraton Wedding akan didokumentasikan menjadi
sebuah film dokumenter berdurasi sekitar satu jam. Proses pembuatan
film dokumenter pernikahan adat keraton ini sudah dimulai sejak Juli
2011.
9. Untuk hadir dalam siraman yang berlangsung Senin (17/10/2011) di Sekarkedhaton, wanita harus memakai kebaya tangkeban tanpa plisir dan sanggul tekut. Aturan tersebut harus dipenuhi.
10. Sekitar 200 angkringan gratis akan disajikan di sepanjang Jalan
Malioboro, Yogyakarta pada 18 Oktober mendatang. Angkringan tersebut
disediakan oleh warga Yogyakarta sebagai wujud rasa bahagia dari rakyat
untuk keraton yang sedang menggelar pesta pernikahan.