Kaleb alergi terhadap semua makanan. Dia hanya bisa menelan air putih dan jus jeruk
Kaleb Bussenschutt tak bisa memakan
apapun. Dia tak hanya menderita alergi kacang atau susu. Bocah lima
tahun asal Australia itu alergi terhadap semua makanan. Hanya dua hal
yang bisa dia telah lewat mulutnya, air putih dan beberapa merek jus
jeruk. Bagaimana cara bocah ini bertahan hidup? Selama 20 jam perhari,
sebuah mesin khusus memompa nutrisi ke perutnya.
Sebelum dokter menyembuhkannya, Kaleb
tak akan pernah bisa menikmati segelas bir pertamanya ketika beranjak
dewasa, atau bahkan kue ulang tahunnya. Kaleb tak bisa mengecap makanan
jenis apapun. Tak hanya itu, pergaulan bocah lucu ini pun terganggu. Dia
tak bisa meminjam barang teman-temannya, bahkan untuk sebuah pinsil.
Sebab, dikawatirkan ada sisa-sisa makanan yang menempel di pinsil
tersebut.
Ibunya, Melissa Bussenschutt
mengatakan dokter sama sekali tak tahu apa yang terjadi pada Kaleb.
Dokter hanya tahu makanan membuat Kaleb tersiksa dan melukai lambung
putranya. "Hanya satu yang kami tahu, dia tersiksa. Dia menderita
malabsorbsi parah. Kaleb tidak bisa menyerap makanan," kata Melissa
Bussenschutt, seperti dimuat laman berita News.com.au, Selasa 28 Juli
2009.
Sampai saat ini, tambah dia,
Kaleb terus menjalani serangkaian tes, untuk mengetahui mengapa dia tak
bisa makan. "Jika kami pergi makan malam di restoran, dia hanya
mendapatkan semangkuk es batu. Lalu, Kaleb akan bertanya 'Apa yang
kalian makan? Bagaimana rasanya?'. Dia merasa kondisinya ini tak adil,"
kata sang ibu. Tiap Februari, di hari ulang tahunnya, Kaleb tetap
berpesta, lengkap dengan badut dan kue tart.
"Dia tetap meminta kue ulang
tahun, hanya untuk tiup lilin. Tapi lalu minta kakak perempuannya
untuk memakan kue itu," tambah dia. Dalam dunia medis diketahui satu
dari 20 anak memiliki alergi terhadap makanan tertentu. Namun,
kebanyakan alergi tersebut dalam taraf ringan dan akan hilang dalam
jangka waktu tertentu.
Menurut seorang pakar, Profesor
Peter Sly alergi yang diderita Kaleb sangat langka. "Saya mengetahui
beberapa masalah soal penyerapan makanan. Tidak diketahui apakah itu
benar-benar alergi atau intoleransi," kata Sly. Keluarga Bussenschutt
tak menyerah untuk mengetahui apa sebenarnya yang diderita sang anak.
Mereka tetap berusaha menghimpun dana untuk penelitian penyakit Kaleb,
diantaranya lomba balap sepeda dari Melbourne ke Adelaide tahun depan.