Perkenalkan, nama saya Maimunah, saya sering dipanggil Munah atau Monah. Almarhum suami saya adalah seorang Kapten kapal suatu perusahaan angkutan laut swasta. Umur saya sekarang 46 tahun, dengan dua orang anak yang sudah berumah tangga. Meskipun umur hampir setengah abad, kata orang saya masih cantik dan semok. Pekerjaan saya sekarang adalah sebagai pedagang konveksi, bahan pakaian saya buat di Yogyakarta, dan dikirim ke Jakarta. Tulisan di bawah ini adalah pengalaman pribadi saya waktu pertama kali berkencan dengan pacar saya.
Entah sudah berapa kali saya naik kereta api malam begini, baru malam ini hati saya berdebar-debar. Ada yang saya takuti? Sama sekali tidak. Jantung saya berdebar-debar karena penumpang di samping saya yang sejak tadi merebahkan kepalanya di atas bahuku. Penumpang itu, seorang laki-laki ganteng yang memperkenalkan dirinya, namanya Nana Permana. Dia berumur kurang lebih 20 tahun lebih muda dari saya, dengan tubuh yang tegap dan kulitnya yang bersih. Meskipun sebagian besar penumpang di atas K.A. VIP Argo Dwipangga sudah lelap, mata saya bahkan tidak mau saya pejamkan. Padahal waktu itu arloji sudah menujukkan pada angka satu. Jam satu malam. Tidak ada lagi suara orang bercakap-cakap atau bergurau. Semua sudah larut dalam mimpinya sendiri-sendiri. Jantungku tambah berdebar ketika dari balik selimutnya, pemuda tadi menyentuh dada saya yang juga tertutup selimut.
Ketika jari-jari tangan kanannya mulai meraba-raba payudara saya, rasanya saya mau berteriak keras-keras ingin memberontak karena kehormatan saya sebagai janda seorang Kapten kapal sedang dinodai. Tetapi saya malu. Nanti orang segerbong akan terbangun semua. Terpaksa saya biarkan saja. Rabaannya makin lama makin aktif. Mula-mula dielus-elusnya seluruh permukaan buah dada saya, lalu diremasnya pelan-pelan. Kadang, buah dada saya....
Selengkapnya...