Los
Angeles, California, Coba-coba melakukan operasi payudara dengan
menggunakan jasa dokter yang tidak memenuhi syarat bisa berakibat fatal.
Ini terjadi pada seorang wanita yang gagal operasi dan kini dua
payudaranya harus dempet jadi satu.
Apa yang terjadi pada Dinora Rodriguez (40 tahun) dari Los Angeles, California, mungkin bisa menjadi pelajaran bagi banyak wanita untuk tidak mencoba-coba melakukan operasi payudara pada dokter bedah plastik yang tidak memenuhi syarat.
Kegagalan operasi membuat payudara Rodriguez seperti kembar siam, yaitu dua payudara dempet dan disatukan oleh kulit. Rodriguez kini tidak memiliki celah antara dua payudara, karena celah tersebut telah digantikan oleh kulit.
Rodriguez juga menjalani operasi nip-tuck di kelopak matanya. Operasi ini membuat kelopak matanya tak mampu menutup atau terpejam.
Rodriguez kini dijadikan fitur dalam kampanye iklan baru yang dipasang oleh American Board of Plastic Surgery dalam upaya untuk memperingatkan masyarakat tentang bahaya menggunakan ahli bedah yang tidak berkualitas.
American Society for Plastic Surgeon (ASPS) memperingatkan masyarakat agar waspada terhadap 'penipuan mantel putih'.
"Hanya karena mereka menggunakan mantel putih bukan berarti mereka memenuhi syarat untuk melakukan operasi plastik," jelas seorang juru bicara ASPS, seperti dilansir Dailymail, Selasa (27/9/2011).
Rodriguez menceritakan kondisi yang dialaminya terjadi setelah ia mengunjungi seorang dokter untuk mengganti implan payudaranya. Namun dokter bedah tersebut justru memotong 'kantong' yang biasanya menahan jaringan payudara. Hal ini mengakibatkan implan payudara bersentuhan di tengah dan menciptakan tampilan payudara tunggal atau 'uniboob'.
Dokter bedah yang ternyata wanita itu juga memotong saraf dan otot Rodriguez sehingga meninggalkan rasa nyeri di tulang rusuknya.
Rodriguez mengungkapkan bahwa ahli bedah tersebut juga melakukan operasi korektif terhadap matanya, meskipun dia tidak memintanya. Namun operasi itu justru membuatnya tidak dapat menutup mata dan ahli bedah mengatakan tidak ada operasi korektif yang dapat memperbaiki kegagalan operasi tersebut.
Apa yang terjadi pada Dinora Rodriguez (40 tahun) dari Los Angeles, California, mungkin bisa menjadi pelajaran bagi banyak wanita untuk tidak mencoba-coba melakukan operasi payudara pada dokter bedah plastik yang tidak memenuhi syarat.
Kegagalan operasi membuat payudara Rodriguez seperti kembar siam, yaitu dua payudara dempet dan disatukan oleh kulit. Rodriguez kini tidak memiliki celah antara dua payudara, karena celah tersebut telah digantikan oleh kulit.
Rodriguez juga menjalani operasi nip-tuck di kelopak matanya. Operasi ini membuat kelopak matanya tak mampu menutup atau terpejam.
Rodriguez kini dijadikan fitur dalam kampanye iklan baru yang dipasang oleh American Board of Plastic Surgery dalam upaya untuk memperingatkan masyarakat tentang bahaya menggunakan ahli bedah yang tidak berkualitas.
American Society for Plastic Surgeon (ASPS) memperingatkan masyarakat agar waspada terhadap 'penipuan mantel putih'.
"Hanya karena mereka menggunakan mantel putih bukan berarti mereka memenuhi syarat untuk melakukan operasi plastik," jelas seorang juru bicara ASPS, seperti dilansir Dailymail, Selasa (27/9/2011).
Rodriguez menceritakan kondisi yang dialaminya terjadi setelah ia mengunjungi seorang dokter untuk mengganti implan payudaranya. Namun dokter bedah tersebut justru memotong 'kantong' yang biasanya menahan jaringan payudara. Hal ini mengakibatkan implan payudara bersentuhan di tengah dan menciptakan tampilan payudara tunggal atau 'uniboob'.
Dokter bedah yang ternyata wanita itu juga memotong saraf dan otot Rodriguez sehingga meninggalkan rasa nyeri di tulang rusuknya.
Rodriguez mengungkapkan bahwa ahli bedah tersebut juga melakukan operasi korektif terhadap matanya, meskipun dia tidak memintanya. Namun operasi itu justru membuatnya tidak dapat menutup mata dan ahli bedah mengatakan tidak ada operasi korektif yang dapat memperbaiki kegagalan operasi tersebut.
Karena kegagalan operasi kelopak mata tersebut, Rodriguez harus minum obat selama sisa hidupnya untuk menjaga matanya agar tetap lembab.
"Itu
adalah pengalaman buruk, ketika bangun dari operasi dan melihat hal ini
terkadi. Saya tidak memeriksa kualifikasi dokter saya dan saya
menyesal," jelas Rodriguez.