Kerap ke kamar kecil pun bisa juga karena merasa tidak nyaman dengan bau tubuh hingga nafas tak sedap. Serapat-rapatnya problem itu ditutupi tetap saja mesti dicari jalan keluarnya, agar tidak mengganggu kepercayaan diri. Sekadar untuk membesarkan hati, satu dari tiga perempuan di atas usia 35 mengalami salah satu masalah itu. Hanya, sekali lagi tidak banyak yang bisa membicarakannya bahkan saat mengunjungi ruang praktek dokter.
Dari segi klinis, terlalu sering buang air kencing tidak bisa dikatakan normal, walaupun banyak dialami perempuan pra-menopause. Seringkali menjadi tanda-tanda mengidap suatu penyakit atau efek samping dari pengobatan. Untuk mengendalikannya disarankan mengubah pola diet dan olahraga seperti Kegel yang memperkuat otot seputar saluran kemih. Terlalu sering melepaskan gas apalagi disertai bunyi dan bau, amat dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi.
Tidak ada yang lebih memicu kentut daripada santapan yang mengandung kacang. Agak mengejutkan, karena penggunaan sedotan minuman ternyata bukan sekedar mengantarkan cairan ke kerongkongan namun juga mengantarkan udara ke lambung. Produksi gas dari perut juga disebabkan oleh konsumsi sayuran yang berbentuk crucifix seperti brokoli atau kembang kol. Sekitar 15% perempuan dewasa tidak mampu mengendalikan saluran pembuangan terakhir alias sering mencret tak disadari. Jika tidak ada masalah dengan santapan, keadaan ini murni karena kelainan yang disebut irritable bowel syndrome (IBS).
Keringat mengucur atau telapak tangan basah tak kenal waktu menambah daftar panjang hal yang memalukan dan disembunyikan perempuan. Kondisi ini harus dievaluasi dokter, bisa disebabkan oleh obat yang tidak cocok atau injeksi Botox. Jika vagina mengeluarkan bau tak sedap boleh jadi karena infeksi. Tanpa banyak konsultasi, umumnya memilih krim antijamur, padahal belum tentu karena itu. Bicarakan dengan dokter, sebab bukan semata karena persoalan percaya diri atau tidak, namun sering terkait dengan aktifitas seksual, yang pada akhirnya berhubungan dengan kesehatan tubuh.
Libido rendah amat umum pada perempuan, namun sekali lagi tidak banyak yang membuka mulut. Lagipula tanpa libido pun perempuan masih dapat melakukan hubungan seks. Sebenarnya bukan persoalan seks semata karena menyangkut gangguan emosional. Dari segi psikis, bisa disebabkan oleh depresi, gelisah dan merasa tidak menarik. Secara biologis dapat disebabkan oleh gangguan pada jantung, diabetes, ataupun pengobatan.
sumber : http://kamar-bujang.blogspot.com/2012/01/fakta-memalukan-dari-perempuan.html