TELEVISI tak ubahnya seperti pisau bermata dua bagi anak-anak. 'Kotak ajaib' ini mampu menambah
pengetahuan bagi si kecil, sekaligus juga menanamkan perilaku buruk lewat tayangan yang kurang mendidik.
Pendampingan oleh orang tua menjadi hal yang penting untuk membentengi mental anak terhadap dampak negatif televisi. Sayangnya, tak semua orang tua dapat menemani putera-puterinya menikmati program-program menarik di TV.
Agar anak terlindungi dari bahaya TV, ikuti beberapa tips dari Becky Tumewu, presenter sekaligus pendiri sekolah presenter TALKinc berikut ini.
1. Televisi juga punya efek positif, lho
Pelajaran bahasa asing atau wawasan tentang gadget, misalnya, bisa diperoleh anak dari film kartun berbau fiksi ilmiah.
Bahayanya, jika anak menyerap kata-kata dan perilaku yang tidak baik dari tontonannya. Jika Anda menemukan anak berbicara kata-kata yang tidak pantas, segera cari tahu dari mana anak mengetahuinya.
Jika si kecil mendengarnya dari televisi, cobalah saksikan tayangan itu dan beritahu anak apa yang baik dan tidak baik untuk dia tiru.
2. Biarkan anak bercerita
Lewat penuturan si kecil, Anda juga dapat mengetahui apakah anak sudah dapat menilai sesuatu secara objektif atau masih sangat mudah terkontaminasi pemikiran dari luar.
3. Tentukan tontonan bagi si kecil
Caranya, tentu dengan menyaksikan sendiri filmnya dari awal hingga akhir. Jika Anda rasa aman, baru serahkan pada si kecil.
4. Jangan takut repot
Harus mendampingi anak saat menonton TV, menyeleksi film-film yang akan ditonton, hingga mengalah untuk tidak menonton sinetron kesayangan demi menemani si kecil nonton film kartun favoritnya, memang cukup merepotkan.
Tapi, yakinkan pada diri Anda, lebih baik repot sekarang daripada harus menyaksikan anak-anak tumbuh dewasa dengan sikap yang tidak baik akibat pengaruh tayangan yang kurang mendidik.