Pages
▼
Realitas Para Sarjana Sekarang
Bersyukur sekali jika kita masih di berikan Allah SWT alat pendengaran yang masih berfungsi dengan baik karena setiap detiknya kita bisa mendapatkan informasi secara gratis. Asalkan kita mau mendengarkan telah dapat dipastikan bahwa kita akan mendapatkan informasi sebab Mendengar merupakan salah satu cara untuk memperoleh informasi yang bermanfaat.
Seperti pagi ini saat di perjalanan di BUS, kebetulan saya duduk bersebelahan dengan seorang Bapak tua umurnya 65 Tahun, pensiunan PNS, mempunyai anak 3 yang semua telah mengikuti jejaknya sebagai PNS. Dengan umurnya tersebut sangat banyak pengalaman yang telah dia lalui, pahit manis kehidupan telah dia rasakan. Dalam perjalanan sekitar 1 jam tersebut banyak sekali informasi yang saya dapatkan dari dirinya. Yang pasti sangat bermanfaat sekali.
Dalam perjalanan bapak itu bercerita bagaimana sulitnya dia mengubah mainset anak-anaknya agar tidak mengikuti jejaknya untuk menjadi PNS. Menurutnya setelah menamatkan kuliah sebaiknya mereka jangan hanya berorientasi untuk mengejar lulus menjadi PNS. Dia menginginkan anaknya bekerja di sektor swasta atau membuka usaha yang produktif. Karena hanya dengan cara berwiraswasta akan dapat membantu negara ini untuk mengatasi penggangguran. Namun anak-anaknya masih ingin menjadi PNS dengan alasan kepastian jaminan hidup.
Penomena ini menurutnya tidak hanya dialami oleh anak-anaknya tapi telah dialami oleh oleh sebagian besar lulusan sekolah atau kuliah. Hal ini terbukti dengan berjubelnya para pelamar yang mengikuti tes CPNS. Menurutnya kesalahannya terletak pada sistem pendidikan dan budaya masyarakat kita. Hal ini telah dirasakannya secara pribadi. Sebagai seorang yang pernah ngantor di Dinas Pendidikan Nasional, pernah memegang jabatan, serta pernah menjadi Tutor/Pelatih tenaga terampil berwiraswasta bagi Sekolah Menengah Kejuruan. Menurutnya siswa SMK yang telah di isi oleh keterampilan dan kemampuan berwiraswasta saja setelah menyelesaikan sekolah tidak serta merta akan menjadi Pengusaha. Mereka pasti akan mencari pekerjaan atau melamar CPNS. Sebab telah menjadi mainset di masyarakat bahwa tidak akan sukses sebuah keluarga apabila anaknya belum ada yang menjadi PNS/ Pejabat Pemerintah.
Menurutnya yang sangat menopang perekonomian sebuah bangsa itu adalah pengusaha, serta yang menentukan masa depan bangsa adalah banyaknya masyarakat yang mempunyai mental wiraswasta bukannya banyak yang bermental pegawai. Memang terakhir ini gejala-gejala ini telah disadari oleh pemerintah oleh sebab itu akhir-akhir ini banyak program pemerintah yang mendorong agar munculnya wiraswasta-wiraswasta muda yang akan menjadi bibit-bibit pengusaha yag produktif. Terakhir dia berpesan mulailah untuk membuka usaha. Mulailah dari usaha yang sederhana untuk tahap pembelajaran. Karena prinsip terjun membuka usaha adalah berani belajar dari pengalaman.
Terakhir..saya bilang pada beliau Insya Allah tolong doanya pak.. saya akan membuka usaha. Mari berwiraswasta.
sumber : http://dediksaidina.blogdetik.com/2012/08/09/hasil-mendengar-dari-bapak-pensiunan/