Pages

Perjuangan Hidup Mati Gadis Anoreksia Melawan Maut




"Dokter bilang saya akan meninggal dalam hitungan minggu. Jantungku akan berhenti berdetak."




Harriet Smith, 26, masih ingat ketika dokter memvonis hidupnya hanya tersisa beberapa pekan lagi. Titik di mana ia merasa tak sanggup lagi melanjutkan perjuangannya melawan anoreksia.

Wanita asal Norfolk, Inggris, itu mulai mengalami gangguan pola makan sejak usia 14 tahun. Bobot tubuhnya yang sempat menyentuh angka 55 kilogram pun susut drastis hingga ke level 31 kilogram.

Dengan tinggi badan sekitar sekitar 172 kilogram, penampilannya seperti tengkorak hidup berbalut kulit. Di balik penampilan mengerikan, tubuhnya pun kian melemah. Sementara hormonnya terganggu hingga tak mampu menstruasi.

"Dokter bilang saya akan meninggal dalam hitungan minggu. Dokter mengatakan jantungku akan berhenti berdetak," ujarnya, dikutip Daily Mail.

Selama 12 tahun, ia terperangkap dalam kondisi mengenaskan. Ketakutan mati muda membuatnya terobsesi sembuh. Selama setahun terakhir, ia menghabiskan waktu di sebuah klinik spesialis gangguan pola makan.

Ia menjalani terapi psikologis hingga pemulihan fisik dengan asupan makan menggunakan selang. Mulanya sulit, tapi dukungan keluarga yang besar membuatnya bertahan dan mampu melewati semuanya dengan baik.

Perlahan bobotnya merangkak naik hingga mencapai 60 kilogram. "Sekarang saya 99 persen pulih, masih ada sedikit gangguan psikologis di kepalaku, tapi ini hanya perjuangan kecil," katanya.

Merayakan keberhasilan itu, ia berniat mengikuti lomba lari maraton untuk sebuah yayasan amal. "Saya tidak pernah pikir bisa kembali seperti ini. Saya harap cerita ini dapat menginspirasi orang lain yang menderita gangguan makan. Memang butuh waktu melewati perjuangan ini, tetapi Anda bisa sembuh."


sumber : http://www.dailymail.co.uk/health/article-2113795/Eating-disorder-Recovering-anorexic-weeks-death-puts-best-foot-forward-run-marathon.html