Pages
▼
30 Detik Periksa Kesehatan Jantung
Banyak orang berpikir butuh biaya mahal dan waktu yang lama untuk periksa jantung. Padahal ada beberapa langkah mudah yang bisa dilakukan bahkan hanya 30 detik untuk memeriksa kesehatan jantung.
Penyakit jantung seperti koroner kadang diketahui secara terlambat atau muncul gejala parah sehingga seringkali tidak bisa tertolong. Namun tubuh sebenarnya sudah mengirimkan sinyal-sinyal sebelum mencapai hal tersebut.
Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan selama 30 detik untuk membantu memeriksa kondisi jantung, seperti dikutip dari Menshealth.com, yaitu:
1. Pahami detak jantung saat istirahat
Rata-rata detak jantung saat istirahat (Resting Heart Rate/RHR) adalah alat yang terkenal untuk mengetahui kesehatan jantung. Nilai RHR yang ideal adalah tidak boleh lebih dari 70 denyut per menit, jika lebih maka jantung bekerja terlalu keras.
Sebuah studi terbaru dari American Medical Association menunjukkan orang yang nilai RHR kurang dari 70 denyut per menit atau lebih dari 85 denyut per menit selama 10 tahun, maka 90 persen lebih mungkin meninggal akibat penyakit jantung dibanding orang yang nilai RHR stabil.
Selain itu jika nilainya meningkat lebih dari 5 kali per menit dalam waktu 2 tahun, cobalah untuk berbicara dengan dokter ahli jantung bagaimana cara menurunkannya agar stabil.
2. Periksa warna kuku
Joseph Jorizzo, MD, profesor dermatologi dari Wake Forest Baptist Health Center menuturkan bantalan kuku adalah indikator yang baik untuk kesehatan jantung. Jika warnanya berubah menjadi hitam, biru atau merah, maka kemungkinan ada masalah.
Flek warna hitam dan biru atau garis-garis yang disebut purpura bisa menunjukkan masalah sirkulasi dan penyakit yang menyebabkan pembekuan darah. Jika warnanya merah bisa menjadi tanda dari penyakit jantung kongestif. Jika ada perubahan besar pada warna kuku, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
3. Cobalah lihat kelopak mata
Xanthomas, penumpukan lemak di kulit disebabkan oleh kolesterol tinggi, biasanya berwarna kekuningan dan ditemukan pada kelopak mata atas. Salah satu penyebabnya adalah kelebihan lemak dalam darah yang terakumulasi pada sel-sel kulit.
Anne Hamik, MD, profesor di Case Western Reserve University Cardiovascular Research Institute menuturkan jika kadar lemak dalam darah tinggi bisa meningkatkan risiko masalah vaskular (pembuluh darah) dan penyakit jantung koroner, yang bisa mengarah pada serangan jantung, stroke dan sirkulasi darah yang buruk.
Jumlah lemak yang meningkat akan disimpan dalam sel-sel yang melapisi pembuluh darah. Jika sel ini pecah, maka lemak akan dilepaskan ke pembuluh darah, memblokir bagian tertentu dan mengarah ke serangan jantung atau stroke. Karena itu ketahui jumlah kolesterol total yang ada di dalam tubuh.