Pages

Ritual Seks Bebas Untuk Mencari Kekayaan (2)

Ritual Seks Bebas Untuk Mencari Kekayaan (2)  


 

Ritual Gunung Kemukus

Dalam kajian antropologi agama, Victor Turner memberikan definisi ritual, menurut Turner ritual dapat diartikan sebagai perilaku tertentu yang bersifat formal, dilakukan dalam waktu tertentu secara berkala, bukan sekedar sebagai rutinitas yang bersifat teknis, melainkan menunjuk pada tindakan yang didasari oleh keyakinan religius terhadap kekuasaan atau kekuatan-kekuatan mistis. Bagaimana dengan ritual di gunung kemukus?


Tujuan orang datang ke gunung kemukus untuk mengikuti ritual ngaleb berkah. Ritual ngaleb berkah adalah serangkaian upacara yang harus dilakukan para peziarah beserta pasangannya masing-masing.

Untuk mengikuti ritual ngaleb berkah ada syarat-syrat yang harus dipenuhi, diantaranya :
1. Peziarah harus membawa bunga dan kemenyan.
2. Sebelum mengunjungi makam, peziarah harus membersihkan diri di Sendang Otrowulan.
3. Pergi ke makam dan menghadap juru kunci dengan membawa persyaratan tadi beserta sejumlah uang se ikhlasnya.
4. Masuk ke ruang makam pangeran Samudra untuk melakukan doa.

Selain persyaratan diatas ada ritual pelengkap ngaleb berkah, walaupun tidak menjadi syarat utama, ada beberapa hal yang dilakukan peziarah untuk melengkapi ritual ngaleb berkah, antara lain; tirakatan, slametan dan berhubungan seks. Tirakatan biasanya dilaksanakan di Pendopo yang terletak di dekat makam Panegran Samudra, menurut juru kunci tirakatan lebih baik jiak dilaksanakan pada malam Jum’at Pon atau malam Jum’at Kliwon.

Ritual Seks Bebas Gunung Kemukus
Bisa dikatakan daya pikat yang paling utama bagi peziarah gunug Kemukus adalah hubungan seks bebas. Hubungan seks ini dipercaya sebagai keharusan untuk mendapat berkah dan dapat mempercepat terkabulnya hajat mereka.

Para peziarah berpendapat, hubungan seks harus dilakukan sebanyak tujuh kali secara terus-menerus dengan pasangan tetap yang bukan pasangan resminya.

Hubungan seks biasanya dilaksanakan di tempat-tempat terbuka, seperti dibawah pohon, di pinggir waduk kedung ombo dibalik kegelapan malam.

Bagi peziarah yang tidak membawa pasangan, mereka dapat mencari teman tidur yang sudah tersedia bahkan ada yang menawarkan diri untuk menemani.

Melakukan hubungan seks di sekitar gunung kemukus tidak menjadi masalah, karena hal yang demikian sudah menjadi tradisi dalam mewujudkan permohonannya, apalagi mendapat dukungan petugas keamanan yang melindungi para peziarah agar selamat dari gangguan yang dapat menghambat jalannya ritual mereka.

Meningkatkan Penghasilan Ekonomi

Kalau dilihat dari segi sumber daya alamnya. Wilayah sekitar Gunung Kemukus merupakan lingkungan yang gersang. Hasil pertanian hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Dengan adanya wisata keramat inilah masyarakat setempat bisa mengais penghasilan dari para peziarah yang datang dari berbagai daerah. Sudah pasti peziarah membutuhkan makanan, minuman dan penginapan, oleh karena itu kesempatan ini tidak disiasiakan begitu saja. Masyarakat setempat mendirikan pasar, penginapan, jasa penyewaan tempat, tikar ataupun keperluan lainnya yang berkaitan dengan ritual, sperti bunga, kemenyan dan sebagainya.

Wisata Gunung Kemukus tidak hanya mennguntungkan masyarakat kecil saja, tapi bagi Pemerintah Daerah juga sebgai sumber pendapatan yang cukup besar, dalam setiap tahunnya dari penghasilan Daerah bisa mencapai 170 juta rupiah setiap tahunnya. Tidak menjadi masalah bagi pemerintah tentang image tentang perilaku sesksual yang bermuara pada maraknya PSK yang melacurkan dirinya untuk mendapatkan penghidupan. Salah satu dampak negatif wisata Gunung kemukus adalah bagi masyarakat dan pemerintah setempat terkesan memelihara lokalisasi dan menampung serta menunjang perilaku free sex yang berakibat pada penurunan kualitas dan moral bangsa, karena perilaku tersebut disadari atau tidak akan mengganggu psikologis kehidupan individu dalam keluarga dan masyarakat.